Selasa, 22 Mei 2012

PERKEMBANGAN BERMAIN

Hurlock (1999) mengemukakan bahwa perkembangan bermain terjadi melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Tahap penjelajahan (Exploratory stage)
Ciri utamanya adalah berupa kegiatan mengenai objek atau orang lain, mencoba menjangkau atau meraih benda di sekelilingnya, lalu mengamatinya. Ini dimulai sejak usia sekitar 3 bulan.

2. Tahap mainan (Toy stage)
Bermain dengan menggunakan alat permainan dimulai pada tahun pertama dan mencapai puncaknya pada usia antara 5-6 tahun, yang diawali dengan hanya mengeksplorasi mainannya. Pada usia 2-3 tahun, anak dapat membayangkan bahwa mainannya mempunyai sifat hidup; dapat bergerak, berbicara dan merasakan. Seiring berkembangnya kecerdasan anak, mereka tidak lagi menganggap benda mati sebagai sesuatu yang hidup sehingga anak berkurang minatnya pada alat permainan. Faktor lain yang mempengaruhi berkurangnya minat anak pada alat permainan adalah kebutuhan anak akan teman.

3. Tahap barmain (Play stage)
Setelah masuk sekolah, jenis permainan mereka sangat beragam. Semula mereka meneruskan bermain dengan alat permainan, terutama bila sendirian, setelah itu mereka tertarik dengan permainan seperti olahraga, hobi, dan bentuk permainan matang lainnya.

4. Tahap melamun (Daydream stage)
Semakin mendekati masa puber, mereka banyak mengahabiskan waktu dengan melamun. Melamun yang merupakan ciri khas anak remaja adalah saat berkorban, saat mereka menganggap dirinya tidak diperlakukan dengan baik dan tidak dimengerti oleh siapapun.

Sumber: EDUCATION GAMES: Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif, dan Saleh (by Kak Andang Ismail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar